Yap, kali ini saya akan membahas tentang "Elevator" atau yang biasa dikenal juga dengan istilah "Lift". Istilah elevator biasanya digunakan pada American English, sedangkan Lift untuk British English. Elevator atau Lift adalah sebuah alat transportasi ke arah vertikal untuk mengangkut orang atau barang pada antar lantai dalam sebuah bangunan atau struktur lainnya. Elevator pada umumnya digerakkan oleh motor listrik untuk menggerakkan car/kereta dan counterweight seperti pada hoist atau dengan pompa hidraulik untuk mengangkat piston seperti pada dongkrak.
Berdasarkan PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER.03/MEN/1999 T E N T A N G SYARAT-SYARAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA LIFT UNTUK PENGANGKUTAN ORANG DAN BARANG, Lift ialah pesawat dengan peralatan yang mempunyai kereta bergerak naik turun mengikuti rel-rel pemandu yang dipasang pada bangunan dan digunakan untuk mengangkut orang dan barang atau khusus barang.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, ada dua tipe elevator atau lift :
1. Hydraulic elevator
(Dibatasi ketinggian sekitar 60 ft/6 tingkat, lower speed, harga investasi lebih murah, konsumsi power lebih tinggi)
2. Electric motor elevator atau yang dikenal juga sebagai Cable system elevator.
(Hampir tidak dibatasi tinggi penggunaan, high speed, biaya mahal)
Hydraulic system mempunyai tiga bagian utama yaitu : Tank (Fluida reservoir), Pompa (digerakkan motor listrik), dan valve antara silinder dan reservoir.
Pergerakan naik.
Pompa akan mengalirkan fluida dari tanki ke silinder melalui sistem pipa. Pada saat valve terbuka, fluida bertekanan akan mengalir mengisi daerah dengan tekanan yang lebih rendah dan akhirnya akan kembali ke tanki. Akan tetapi pada saat valve tertutup, fluida bertekanan tidak mempunyai tempat untuk mengalir kecuali ke arah silinder. Oleh karena fluida terkumpul di di dalam silinder, dia akan menekan piston ke atas sehingga mengangkat car/cab/kereta.
Pada saat orang dalam lift telah mencapai lantai sesuai yang diperintahkan, sistem kontrol akan mengirimkan sinyal kepada motor pompa untuk mematikan pompa. Dengan kondisi pompa mati, tidak ada lagi fluida yang mengalir ke dalam silinder, tapi fluida yang sudah ada dalam silinder terperangkap karena tidak mungkin kembali ke tangki baik melalui pompa atau valve yang tertutup. Hal ini menyebabkan piston tertahan oleh fluida dalam silinder, dan car/cab/kereta dalam kondisi diam.
Pergerakan turun.
Untuk pergerakan ke bawah, sistem kontrol mengirimkan sinyal ke valve. Valve dioperasikan secara elektronik dengan solenoid switch. Pada saat solenoid membuka valve, fluida yang terkumpul dalam silinder dapat mengalir keluar menuju tanki. Gaya berat kereta dan muatan di dalamnya akan menekan piston ke bawah sehingga menggerakkan fluida menuju tangki. Kereta akan turun perlahan. Untuk menghentikan kereta pada lantai bawah yang dituju, sistem kontrol akan menutup valve kembali.
Bagaimana cara kerja Cable system elevator?
Desain elevator yang paling umum digunakan adalah ropes/cable elevator. Pada tipe elevator ini, kereta bergerak naik dan turun dari gaya gerak ropes dengan motor listrik sebagai penggerak. Ropes diikatkan pada kereta dan dilingkarkan di sekeliling sheave atau katrol. Sheave adalah sebuah pulley dengan alur atau lekuk di sepanjang penampang lingkarannya, Sheave ini memegang rope, sehingga ketika sheave berputar maka ropes akan ikut bergerak. Pada saat motor bergerak pada suatu arah, sheave akan berputar dan menarik kereta melalui ropes, dan ketika motor bergerak ke arah sebaliknya, sheave akan menggerakkan kereta turun.
Pada sistem ini, juga dikenal istilah gearless elevator dan geared elevator. Pada gearless elevator, motor akan memutar sheave secara langsung. Lain hal nya dengan geared elevator, motor memutar sheave melalui gear box/transmisi.
Keuntungan penggunaan gearless elevator dibandingkan geared elevator adalah :
2. Kecepatan kereta lebih cepat. (Geared traction car biasanya maksimum 2.5 m/s, sedangkan gearless traction car umumnya dapat berpindah dengan kecepatan 2.5 m/s - 8.1 m/s).
3. Karena desain pada motornya (tanpa gearbox), aplikasi gearless dapat menghasilkan torsi yang lebih besar dan motor dapat berputar pada rpm yang lebih rendah sehingga lebih awet.
1. Harga material dan waktu pemasangan lebih tinggi dibandingkan geared traction.
2. Terdapat pertimbangan yang harus diperhatikan pada struktur bangunan karena loading forces lebih besar untuk aplikasi gearless.
3. Maintenance cost umumnya lebih tinggi.
Sekian dulu postingan kali ini. Edisi selanjutnya dari elevator akan membahas lebih detail lagi.
Sumber narasi :
https://en.wikipedia.org/wiki/Elevator
Permenaker RI NOMOR : PER.03/MEN/1999
http://www.slideshare.net/sososos39794/elevator-24580111
http://www.slideshare.net/ehamer/fm-403-mod-9-elevators
Sumber gambar :
Click pada gambar untuk terkoneksi langsung ke link gambar.
0 comments
Post a Comment