Wednesday, May 25, 2011

Listrik

Listrik. Tujuh huruf ini tentu sudah sangat familiar terdengar. Pemanfaatannya pun sudah sering kita lakukan. Begitu pula berbagai kenyamanan dan kemudahan dalam melaksanakan segala hal yang semakin gamblang untuk dirasakan berkat peranannya. Bahkan di era yang serba modern ini, listrik telah menjelma menjadi salah satu kebutuhan primer manusia. Namun ketika kita ditanya apa sih listrik itu? Bagaimana bentuknya? Atau bagaimana Listrik itu ada? Mungkin tidak semua dari kita dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut semudah kita memboroskan penggunaanya (^^).
            Segala hal yang terjadi di alam ini melibatkan energi. Contoh yang sangat simple seperti misalnya kita makan untuk mendapatkan energi untuk beraktivitas (energi gerak). Mobil bergerak karena adanya energi kimia dari bahan bakar. Bahkan buah yang jatuh dari pohon pun akibat adanya energi, yaitu energi gravitasi (energi potensial). Jika kita bandingkan dengan fenomena lampu dapat menyala (energi cahaya), setrika dapat menjadi energi panas, kipas angin berputar (energi gerak) dan banyak hal lainnya  yang semuanya terjadi karena adanya listrik maka kita dapat simpulkan bahwa listrik merupakan salah satu bentuk energi.
Lampu dan setrika contoh pemanfaatan energi listrik


Dibandingkan energi lain, energi listrik mempunyai beberapa kelebihan diantaranya lebih mudah disimpan serta lebih praktis untuk diubah menjadi energi lain. Misalnya saat kita ingin mengencangkan pakaian dengan setrika. Jika tidak ada energi listrik tentunya kita harus menggunakan setrika arang, yang artinya kita harus menyiapkan arang terlebih dahulu kemudian membakarnya sehingga menjadi energi panas. Tentu hal ini kurang praktis jika dibandingkan dengan menggunakan setrika listrik yang cukup dihubungkan ke sumber listrik saja untuk mendapatkan energi panas. Selain itu energi listrik ini dipastikan lebih bersih dalam pemanfaatannya.
Karena listrik merupakan suatu bentuk energi, tentunya memiliki sifat-sifat seperti halnya energi lain pada umumnya. Salah satu sifat energi adalah tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, namun bisa diubah menjadi bentuk energi yang lainnya. Demikian pula dengan energi listrik yang mempunyai sifat tidak dapat diciptakan. Lalu darimana asalnya energi listrik? Jawabannya adalah energi listrik berasal dari perubahan bentuk energi lain. Mungkin kita pernah mendengar PLTA (Pusat Listrik Tenaga Air) yang merupakan suatu sistem yang mengubah energi potensial air menjadi energi listrik, PLTU (Pusat Listrik Tenaga Uap - Batubara) yaitu sistem yang mengubah energi kimia batu bara menjadi energi listrik, PLTS (Pusat Listrik Tenaga Surya) yang mengubah energi cahaya matahari menjadi energi listrik dan banyak lagi pusat pembangkitan energi listrik yang lain.
Pusat Listrik Tenaga Uap
 Setiap pusat pembangkitan mempunyai suatu sistem yang cukup kompleks dan melalui proses yang cukup panjang sampai menghasilkan energi listrik. Seperti pada PLTU (Pusat Listrik Tenaga Uap), energi kimia yang berasal dari bahan bakar (batubara) mula-mula dibakar dalam suatu ketel. Energi kimia ini kemudian berubah menjadi energi panas yang digunakan untuk memanaskan dan menguapkan air (menaikan temperatur dan tekanan air). Uap air dengan tekanan dan temperatur tinggi ini kemudian bergerak dan memutar roda turbin (energi gerak) yang selanjutnya digunakan untuk memutar generator. Generator inilah yang kemudian mengonversikan energi putaran tersebut menjadi energi listrik. Energi Listrik yang dihasilkan pada PLTU tidak serta merta dapat digunakan langsung untuk kebutuhan sehari-hari. Energi listrik ini harus melalui proses transmisi dan distribusi yang melalui kabel-kabel yang cukup panjang sebelum akhirnya masuk kerumah tangga untuk dapat digunakan kita semua.
Kita sebagai konsumen tentulah tidak merasakan langsung proses-proses di atas (dari proses pembangunan pusat-pusat pembangkit, sistem operasionalnya hingga trasmisi dan distribusi listrik) namun setidaknya kita bisa membayangkan bagaimana sulitnya untuk membangkitkan energi listrik tersebut. Belum lagi permasalahan non teknis seperti semakin mahal dan langkanya harga bahan bakar yang digunakan, biaya operasional dan harga komponen-komponen dalam suatu pusat pembangkit. Mungkin orang-orang bisa berkelit, “lho kita kan juga bayar listrik!”, tapi ketahuilah harga yang konsumen bayarkan ke PLN masih jauh dibawah biaya per KWh yang diperlukan untuk membangkitkan listrik. Belum lagi kasus-kasus pencurian listrik yang banyak terjadi yang pastinya juga sangat merugikan. Namun pada intinya kita tidak perlu menyalahkan siapa pun, yang lebih penting saat ini adalah bagaimana kita lebih bijak dan hemat dalam penggunaan energi listrik.

Kalau tidak dimulai dari kita,siapa lagi? Kalau tidak dimulai dari sekarang, kapan lagi? (^^).

2 comments

KP2KP Amurang July 29, 2011 at 7:02 AM

Pertamax...

Made Agus B August 5, 2011 at 5:53 PM

sip,,terima kasih atas kunjungannya.
semoga bermanfaat!!

Post a Comment