Beautiful Bali

Edisi ke-2, pada postingan ini saya akan membahan beberapa objek wisata di BALI yang saya kunjungi pada libur lebaran kemarin (26 Agustus - 4 September 2011). Selamat menyimak!

Pengenalan PLTA (Pusat Listrik Tenaga Air) - Hydropower

Air merupakan sumber energi yang murah dan relatif mudah didapat, karena pada air tersimpan energi potensial (pada air jatuh) dan energi kinetik (pada air mengalir).

Awesome NTT

Nusa Tenggara Timur. Ketika pertama kali mendengar salah satu provinsi di Indonesia ini pasti kita langsung teringat iklan salah satu produk air mineral dimana anak-anak NTT dengan riang berkata "sumber air so dekat". Dilatari tanah yang kering dan padang tandus maka semakin tertanamlah dalam benak kita betapa gersangnya daerah ini. Seperti itu pula lah dalam bayangan saya dan beberapa rekan ketika hendak mengunjungi salah satu pulau besar di provinsi NTT yaitu pulau Flores.

Biomassa Sekam Padi

Energi yang saya akan dibahas disini kira2 cirinya seperti ini: bahannya banyak dan gampang banget ditemuin di negara kita tercinta. Trus dapat diperbaharui (pastinya). Pokoknya ada disekitar kita deh. Mau tau energi apakah itu? Yup, namanya ENERGI BIOMASSA.

About me

Salam kenal kawan! Blog ini saya buat untuk meluangkan tulisan saya yang bercerita tentang berbagai hal dari hobi, perjalanan serta hal2 yang berkaitan dengan pekerjaan saya. Beberapa saya tulis berdasarkan pengalaman pribadi, dan sebagiannya dari berbagai sumber di internet. Akhir kata, semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua!

Friday, August 5, 2011

Hydropower - Run off river type

Run off river Hydropower
Pusat listrik tenaga listrik mempunyai berbagai macam tipe, dintaranya run of river type, reservoir type, dan pump storages powerstation. Hal utama yang membedakan jenis-jenis PLTA ini adalah operasional pembangkitnya. Secara sederhana run of river hydropower memanfaatkan aliran air sungai yang sebagian dilewatkan pada suatu saluran, memutar turbin dan kemudian dibuang kembali menuju sungai induk. 

Beda halnya dengan type reservoir, pada pembangkit jenis ini, air sengaja dibendung dalam suatu dam/reservoir baru kemudian dialirkan melalui saluran yang menuju turbin. Untuk tipe pump storage, PLTA ini juga menggunakan reservoir/Dam untuk menampung air, namun jumlahnya ada dua buah, di atas dan di bawah turbin. Cara kerjanya adalah, pada malam hari, dimana penggunaan daya listrik sangat tinggi (disebut juga beban puncak), air dari reservoir atas dialirkan menuju suatu saturan/penstock yang kemudian memutar turbin dan akhirnya bermuara pada reservoir bawah. Sedangkan pada siang hari, air dari reservoir bawah dialirkan sebaliknya yaitu dari reservoir bawah ke reservoir atas dengan menggunakan turbin yang telah dimodifikasi sehingga bisa bekerja seperti pompa, demikian seterusnya.

Hydropower (DAM type).


Pump storages Type


Pada postingan kali ini, saya akan memfokuskan bahasan mengenai run of river hydropower. Untuk type reservoir dan pump storages akan dibahas kemudian.

Run of river hydropower biasanya diaplikasikan pada pembangkitan listrik skala menengah ke bawah atau yang biasa disebut dengan mikrohydropower. Umumnya pembangkit ini membangkitkan daya maksimal sekitar 5 MW. Adapun komponen-komponen yang terdapat dalam pembangkit dengan tipe run of river adalah sebagai berikut:
  1. Weir berfungsi untuk menampung aliran air sungai dan/atau sekedar untuk mengalihkan air supaya masuk ke dalam intake. Bendungan dibangun dengan memilih dasar sungai yang stabil dan aman terhadap banjir. Pada weir juga biasanya dilengkapi dengan pintu air yang berfungsi untuk membuang kotoran dan endapan. 
  2. Di dekat weir dibuat saluran intake yaitu saluran yang mengalirkan air menuju turbin untuk dimanfaatkan energinya. Agar air yang masuk ke turbin terjaga kebersihannya, maka di depan pintu air dipasang saringan sampah. 
  3. Setelah masuk ke intake, aliran air selanjutnya melalui bak pengendap. Adapun fungsi dari bak pengendap ini adalah memindahkan partikel-partikel pasir dari air untuk melindungi komponen-komponen berikutnya yang akan dilalui air dari dampak abrasi karena pasir tersebut.  
  4. Endapan pasir dan sedimen ini kemudian akan dibuang melalui pintu penguras yang dibangun pada bak pengendap. Selanjutnya aliran air yang sudah cukup bersih menuju bak penenang. 
  5. Saluran yang menghubungkan bak pengendap dan bak penenang disebut dengan saluran pembawa (headrace). Saluran ini dibuat mengikuti kontur sisi bukit untuk menjaga elevasi dari air yang disalurkan. Saluran pembawa dapat dibangun terbuka ataupun tertutup. Saluran dibangun tertutup untuk melindungi masuknya benda ataupun sampah ke headrace, namun apabila potensi terjadinya hal tersebut tidak terlalu besar maka saluran bisa dibuat terbuka.Untuk saluran pembawa yang cukup panjang maka perlu dilengkapi dengan saluran pelimpah yang berfungsi untuk menjaga apabila ada kelebihan air pada saat banjir. 
(TO BE CONTINUED),, mohon maaf lanjutannya belum sempet dibuat,,hehehe...  
tunggu aja postingan berikutnya. (^^)

Biomassa Sekam Padi

Setelah sekian lama ga ngepost, akhirnya sempet juga nih. Sebenernya postingan ini sudah lama saya tulis (diambil dari berbagai sumber juga sih, hehehe), cuma baru sempet dipublish sekarang aja. Oke, kali ini saya ngebahas tentang suatu energi alternatif yang saya kira belum begitu maksimal pemanfaatannya. Energi alternatif saat ini lagi jadi primadona, karena semakin mahal dan langkanya bahan bakar fosil. Dan menurut saya, negara kita juga sebaiknya mulai mencoba untuk beralih ke energi ini.

Energi yang saya akan dibahas disini kira2 cirinya seperti ini: bahannya banyak dan gampang banget ditemuin di negara kita tercinta. Trus dapat diperbaharui (pastinya). Pokoknya ada disekitar kita deh.  Mau tau energi apakah  itu? Yup, namanya ENERGI BIOMASSA, mungkin temen2 juga udah pada tau kali yah, hehehe..
Biomassa yang saya bahas disini lebih mengkhususkan pada sekam padi mengingat Indonesia dikenal sebagai  negara agraris yang tentunya banyak memproduksi biomassa jenis ini. Yup, silakan disimak...

 Biomassa merupakan bahan organik yang berasal dari alam termasuk di dalamnya tumbuhan dan hewan. Biomassa juga mengacu pada sampah yang dapat terurai (biodegradable wastes) [Suyitno, 2009]. Sebagian besar komponen penyusun biomassa adalah karbon dan oksigen yang terbentuk dari proses biologis. Bahan organik yang terbentuk dari proses geologi seperti batubara dan minyak bumi tidak digolongkan ke dalam biomassa. Adapun keuntungan penggunaan biomassa sebagai bahan bakar adalah:
1. Biomassa merupakan sumber energi yang dapat diperbaharui.
2. Hasil pembakaran biomassa hanya menghasilkan sedikit sulfur dan CO2.
3. Penggunaan biomassa dapat mengurangi polusi dan efek rumah kaca.
4. Dapat meningkatkan perekonomian di daerah pedesaan sebagai sumber energi biomassa.
Indonesia merupakan negara agraris dimana 80% penduduknya bermatapencaharian sebagai petani. Iklim serta tanah yang subur mendukung proses produksi padi dari berbagai macam varietas, kondisi seperti ini mendukung adanya ketersediaan padi sepanjang tahun sebagai makanan pokok penduduk Indonesia, serta mampu memenuhi target ekspor dalam penambahan devisa negara. Dengan kapasitas produksi padi yang tidak kurang dari 30 juta ton per tahunnya [Bali Post Online,2003], negara Indonesia mampu menghasilkan sekam kurang lebih 3 juta ton sebagai residu dari produksi beras nasional.
Pemanfaatan sekam padi selama ini belum dilakukan secara maksimal. Penggunaanya hanya sebatas sebagai campuran media penanaman tanaman. Di beberapa industri makanan, briket sekam padi juga digunakan sebagai arang pembakaran makanan. Melihat potensi yang begitu besar ini maka sekam padi cukup potensial untuk dikonversi menjadi sumber energi alternatif baru yang lebih ramah lingkungan dengan ketesediaan yang melimpah dan mampu diperbarui dengan waktu yang singkat.

contoh biomassa sebagai energi alternatif

Karakterisasi Sekam Padi 
Untuk mengetahui karakeristik biomassa sekam padi dapat dilakukan dua analisa yakni proximate dan ultimate analysis.
1. Analisa Proximate
Analisa Proximate adalah analisa yang mengidentifikasi kandungan air (moisture), volatile matter (ketika dipanaskan sampai 9500C), fixed carbon, dan abu yang dimiliki oleh biomassa. Analisa ini juga dapat disebut sebagai pengujian secara analitis.
2. Analisa Ultimate
Analisa Ultimate atau analisa komposisi kimia adalah analisa yang menidentifikasikan komposisi karbon, hydrogen, nitrogen, belerang, dan oksigen dari biomassa.

Biomass umumnya mempunyai kadar volatile yang tinggi, kadar karbon tetap yang rendah dan kadar abu yang juga lebih rendah dibandingkan pada batubara [Suyitno, 2009]. Biomassa mempunyai kadar volatile yang tinggi (sekitar 60-80%) dibanding kadar volatile pada batubara, maka biomas lebih reaktif dibanding batubara. Pada pembakaran maupun gasifikasi, abu dari biomassa juga lebih aman dibandingkan abu dari batubara karena banyak mengandung mineral seperti fosfat dan potassium. Pada temperatur operasi tidak lebih dari 950o C atau 1000o C, abu dari biomass juga tidak menimbulkan terak.

Biomassa berasal dari berbagai jenis makhluk hidup, sehingga nilai energi yang dihasilkan juga tergantung oleh sumbernya. Nilai kalor rendah (LHV) biomassa kurang lebih (15-20 MJ/kg), lebih rendah dibanding nilai kalor batubara (25-33 MJ/kg) dan bahan bakar minyak (gasoline, 42,5 MJ/kg). Artinya untuk setiap kg biomass hanya mampu menghasilkan energi 2/3 dari energi 1 kg batubara dan ½ dari energi 1 kg gasoline [Suyitno, 2009].

Nilai Kalor Biomassa 
Nilai kalor adalah nilai yang menyatakan jumlah energi panas maksimum yang dibebaskan oleh suatu bahan bakar melalui reaksi pembakaran sempurna persatuan massa atau volume bahan bakar tersebut. Nilai kalor berhubungan langsung dengan kadar C dan H yang dikandung oleh bahan bakar padat. Semakin besar kadar keduanya akan semakin besar nilai kalor yang dikandung. Ditinjau dari fase H2O sebagai salah satu produk proses pembakaran, nilai kalor bahan bakar dibedakan atas:
a. Nilai Kalor Atas (NKA) bila H2O produk pembakaran dalam fase cair (jenuh).
b. Nilai Kalor Bawah (NKB) bila H2O produk pembakaran dalam fase gas. Nilai kalor bawah (LHV, lower heating value) adalah jumlah energi yang dilepaskan dari proses pembakaran suatu bahan bakar dimana kalor laten dari uap air tidak diperhitungkan, atau setelah terbakar, temperatur gas pembakaran dibuat 150oC. Pada temperatur ini, air berada dalam kondisi fasa uap.

Segini dulu yah,,untuk proses konversinya tunggu aja postingan selanjutnya..... (SEMOGA BERMANFAAT!!)