Friday, August 5, 2011

Hydropower - Run off river type

Run off river Hydropower
Pusat listrik tenaga listrik mempunyai berbagai macam tipe, dintaranya run of river type, reservoir type, dan pump storages powerstation. Hal utama yang membedakan jenis-jenis PLTA ini adalah operasional pembangkitnya. Secara sederhana run of river hydropower memanfaatkan aliran air sungai yang sebagian dilewatkan pada suatu saluran, memutar turbin dan kemudian dibuang kembali menuju sungai induk. 

Beda halnya dengan type reservoir, pada pembangkit jenis ini, air sengaja dibendung dalam suatu dam/reservoir baru kemudian dialirkan melalui saluran yang menuju turbin. Untuk tipe pump storage, PLTA ini juga menggunakan reservoir/Dam untuk menampung air, namun jumlahnya ada dua buah, di atas dan di bawah turbin. Cara kerjanya adalah, pada malam hari, dimana penggunaan daya listrik sangat tinggi (disebut juga beban puncak), air dari reservoir atas dialirkan menuju suatu saturan/penstock yang kemudian memutar turbin dan akhirnya bermuara pada reservoir bawah. Sedangkan pada siang hari, air dari reservoir bawah dialirkan sebaliknya yaitu dari reservoir bawah ke reservoir atas dengan menggunakan turbin yang telah dimodifikasi sehingga bisa bekerja seperti pompa, demikian seterusnya.

Hydropower (DAM type).


Pump storages Type


Pada postingan kali ini, saya akan memfokuskan bahasan mengenai run of river hydropower. Untuk type reservoir dan pump storages akan dibahas kemudian.

Run of river hydropower biasanya diaplikasikan pada pembangkitan listrik skala menengah ke bawah atau yang biasa disebut dengan mikrohydropower. Umumnya pembangkit ini membangkitkan daya maksimal sekitar 5 MW. Adapun komponen-komponen yang terdapat dalam pembangkit dengan tipe run of river adalah sebagai berikut:
  1. Weir berfungsi untuk menampung aliran air sungai dan/atau sekedar untuk mengalihkan air supaya masuk ke dalam intake. Bendungan dibangun dengan memilih dasar sungai yang stabil dan aman terhadap banjir. Pada weir juga biasanya dilengkapi dengan pintu air yang berfungsi untuk membuang kotoran dan endapan. 
  2. Di dekat weir dibuat saluran intake yaitu saluran yang mengalirkan air menuju turbin untuk dimanfaatkan energinya. Agar air yang masuk ke turbin terjaga kebersihannya, maka di depan pintu air dipasang saringan sampah. 
  3. Setelah masuk ke intake, aliran air selanjutnya melalui bak pengendap. Adapun fungsi dari bak pengendap ini adalah memindahkan partikel-partikel pasir dari air untuk melindungi komponen-komponen berikutnya yang akan dilalui air dari dampak abrasi karena pasir tersebut.  
  4. Endapan pasir dan sedimen ini kemudian akan dibuang melalui pintu penguras yang dibangun pada bak pengendap. Selanjutnya aliran air yang sudah cukup bersih menuju bak penenang. 
  5. Saluran yang menghubungkan bak pengendap dan bak penenang disebut dengan saluran pembawa (headrace). Saluran ini dibuat mengikuti kontur sisi bukit untuk menjaga elevasi dari air yang disalurkan. Saluran pembawa dapat dibangun terbuka ataupun tertutup. Saluran dibangun tertutup untuk melindungi masuknya benda ataupun sampah ke headrace, namun apabila potensi terjadinya hal tersebut tidak terlalu besar maka saluran bisa dibuat terbuka.Untuk saluran pembawa yang cukup panjang maka perlu dilengkapi dengan saluran pelimpah yang berfungsi untuk menjaga apabila ada kelebihan air pada saat banjir. 
(TO BE CONTINUED),, mohon maaf lanjutannya belum sempet dibuat,,hehehe...  
tunggu aja postingan berikutnya. (^^)

0 comments

Post a Comment